Senin, 07 April 2014

Ancaman Malware Sudah Bukan Sekadar Hacker

 Ancaman dan pertumbuhan malware dalam tiga tahun belakangan ini sudah sangat mengkhawatirkan, khususnya bagi para pengguna perangkat mobile berbasis Android. Dalam laporan Threat Report, perusahaan keamanan F-Secure mengungkap bahwa serangan malware mobile yang menyasar Android sudah mencapai 97% pada tahun 2013. Jumlah ini meningkat dari 79% pada tahun sebelumnya.

Sementara di Indonesia, menurut data terkini yang dimiliki oleh pengamat IT dan telekomunikasi Teguh Prasetya, pada Maret 2014 ini saja, ada sekitar 27% dari keseluruhan perangkat mobile di Indonesia yang telah terinfeksi malware. Mayoritas di antaranya diakui memang berjalan di atas sistem operasi Android.

Menyikapi hal tersebut, Teguh berpendapat bahwa permasalahan malware sudah bukan lagi sekedar aksi 'nakal' hacker yang ingin mengeruk keuntungan dari pengguna perangkat mobile, namun sudah menjelma menjadi kejahatan teroganisir yang sangat berbahaya.

"Di Indonesia dalam sehari bisa terjadi 24 kasus kejahatan cyber terkait malware. Terbanyak di Rusia yang bisa mencapai lebih dari 200 kasus dalam sehari. Ini jelas sudah bukan aksi hacker perorangan, sudah menjadi operasi terorganisir yang dilancarkan oleh kelompok-kelompok tertentu," jelas Teguh.

Selain malware, ancaman spam (pesan sampah) diketahui juga meningkat cukup pesat. Berdasarkan data yang dirilis Kaspersky Lab, pada bulan Februari 2014 lalu, jumlah spam pada trafik email tercatat naik 4,2% dibanding Januari dengan nilai rata-rata 69,9%. Pada bulan Februari lalu spam didominasi oleh Trojan yang menginstal dua program berbahaya (malware) ke dalam komputer.

Dari sisi sumber spam, dalam laporan tertulis Selasa (25/3/2014), Kaspersky menyebut bahwa China masih berada di urutan teratas sumber spam terbesar dengan porsi 23%, diikuti Amerika Serikat 19,1% dan Korea Selatan 12,8%.

Tiga sasaran teratas yang paling sering menjadi target pelaku phishing adalah: situs jejaring sosial (27,3%), layanan email (19,34%), dan layanan pembayaran elektronik atau e-pay (16,73%).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengunjung

Pengikut