Rabu, 22 September 2010

MALAM LAILATUL QADAR


Marhaban ya ramadhan, bulan yang penuh berkah dan kemenangan ini telah kita rasakan kembali, dimana pada bulan ramadhan ini terdapat malam yang begitu istimewa dan malam yang paling dimuliakan oleh Allah SWT yaitu Malam Lailatul Qadar atau yang sering kita sebut Malam seribu bulan.
 
Malam Lailatul Qadar sendiri merupakan malam yang sangat dimuliakan oleh Allah SWT sehingga menamainya dengan malam lailatul qadar atau dapat dikatakan juga malam seribu bulan. Ada dari berbagai pihak mengatakan, bahwa  malam lailatul qadar adalah malam dimana Allah mentakdirkan ajal, rizki, dan apa yang terjadi selama setahun dari aturan-aturan Allah SWT. Hal ini  semua sudah tercantum dalam firman Allah SWT yang berbunyi:
فِيْهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ                   
Artinya: ”Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (Ad Dukhan: 4)

Di dalam ayat tersebut Allah SWT menamai Lailatul Qadar karena sebab tersebut. Menurut pendapat lain, disebutkan bahwa malam Lailatul Qadar karena malam tersebut memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah SWT. Allah SWT menyebutnya sebagai malam yang berkah, sebagaimana firman-Nya:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ
Artinya: ”Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesunggunhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (Ad Dukhan: 3)
Allah SWT juga memuliakan malam ini dalam firman-Nya:
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ. لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Artinya: ”Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (Al Qadr: 2-3)

Maksudnya, amalan di malam yang barakah ini menyamai pahala amal seribu bulan yang tidak ada Lailatul Qadar padanya. Seribu bulan sama dengan 83 tahun lebih. Ini menunjukkan keutamaan malam yang besar ini. Oleh karenanya Nabi shallallahu alaihi wasallam berusaha mencari malam Lailatul Qadar. Beliau bersabda: ”Barang siapa shalat di malam Lailatul Qadar karena keimanan dan mengharapkan pahala, maka dia akan diampuni dosanya yang telah lampau ataupun yang akan datang.”

Allah SWT juga mengabarkan bahwa pada malam itu malaikat Jibril dan ruh turun. Ini menunjukkan betapa besar dan pentingnya malam ini karena turunnya malaikat tidak terjadi kecuali untuk perkara yang besar. Kemudian Allah SWT mensifati malam itu dengan firman-Nya:
سَلاَمٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Artinya: ”Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (Al Qadr: 5)

Allah SWT mensifati malam tersebut dengan malam keselamatan. Ini menunjukkan kemuliaan, kebaikan, dan keberkahannya. Orang yang terhalangi dari kebaikan malam itu berarti terhalangi dari kebaikan yang sangat banyak. Inilah keutamaan-keutamaan yang besar pada malam barakah ini.

Akan tetapi, Allah SWT menyembunyikannya di bulan Ramadhan agar seorang muslim bersungguh-sungguh mencarinya. Sehingga amalnya semakin banyak dan dengan itu ia menggabungkan antara banyaknya amal di seluruh malam-malam Ramadhan dan bertepatan dengan malam Lailatul Qadar dengan segala keutamaan, kemuliaan dan pahalanya. Sehingga dengan itu ia mengumpulkan antara dua kebaikan. Ini merupakan karunia Allah SWT atas hamba-hamba-Nya.

Tak lepas dari semua itu, pastinya kita bertanya-tanya kapankah waktu malam lailatul qadar?
Terdapat riwayat dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwa malam Lailatul Qadar terjadi pada malam 21, malam 23, malam 25, malam 27, atau malam 29 dan akhir malam bulan Ramadhan. Al-Imam Asy-Syafi’I berkata ”Ini menurut saya, wallahu a’lam, karena Nabi shallallahu alaihi wasallam menjawab sesuai dengan pertanyaannya. Dan pendapat yang paling kuat bahwa itu terjadi pada malam-malam yang ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wassallam dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan beliauNabi  mengatakan: “Carilah Lailatul Qadar pada malam ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

    Dan Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar itu sendiri, kita dapat melihatnya dari sabda-sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sebagai berikut:
Dari Ubai ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ”Pagi hari dari malam Lailatul Qadar, matahari terbit tanpa sinar seperti bejana dari tembaga sampai tinggi.” (HR. Muslim)

Dari Ibnu ‘Abbas radiyallahu ‘anhu, ia berkata, bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam: ”Lailatul Qadar adalah malam yang tenang, cerah, tidak panas dan tidak dingin, matahari terbit di pagi harinya lemah dan berwarna merah.” (HR. Ath-Thayalisi, Ibnu Khuzaimah, dan Al-Bazzar)
    
Dari itu semua, kita sebagai umat muslim dan muslimah yang selalu ta’at kepada ajaran-ajaran agama. Patut bersyukur, karena Allah SWT telah menurunkan malam yang sangat mulia dan penuh dengan kemuliaan-kemulian yang sangat luar biasa besarnya. Jadi marilah kita selalu berusaha untuk menjadikan diri kita sebagai umat yang selalu mendapatkan kemuliaan di bulan suci ramadhan ini. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengunjung

Pengikut